Nabi Yusuf Keluar dari Penjara
Nabi Yusuf Keluar dari Penjara adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 11 Rabiul Akhir 1446 H / 14 Oktober 2024 M.
Kajian Tentang Nabi Yusuf Keluar dari Penjara
Nabi Yusuf melalui tiga ujian dan mendapatkan tiga anugerah setelahnya. Ujian pertama adalah ujian yang beliau hadapi bersama saudara-saudaranya, hingga beliau dimasukkan ke dalam sumur. Ujian kedua yang dihadapi Nabi Yusuf adalah bersama Imra’atul Aziz, yakni istri pembesar Mesir, hingga akhirnya Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam penjara. Ujian ketiga adalah ketika Nabi Yusuf berada di dalam penjara selama beberapa tahun tanpa melakukan kesalahan.
Sekarang, kita masuk mengenai mimpi Raja Mesir. Mimpi Raja ini merupakan sebab Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara. Kisah ini Allah sebutkan dalam Surah Yusuf, dari ayat 43 hingga 49.
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ…
“Raja Mesir berkata, ‘Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus, dan tujuh tangkai gandum yang hijau serta tujuh tangkai lainnya yang kering.`” (QS. Yusuf [12]: 43).
Kemudian, Raja berkata kepada para pemuka kaumnya:
يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ
“Wahai pemuka kaumku, jelaskanlah mimpiku ini jika kalian mampu menakwilkan mimpi.” (QS. Yusuf [12]: 43).
Kemudian di ayat ke-44, Allah Ta’ala berfirman:
قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الْأَحْلَامِ بِعَالِمِينَ
“Mereka berkata, ‘Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong belaka, dan kami tidak memiliki pengetahuan untuk menakwilkan mimpi.`” (QS. Yusuf [12]: 44).
وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ
“Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka dan teringat setelah beberapa waktu lamanya, ‘Aku bisa memberitahukan kepada kalian orang yang bisa menakwil mimpi itu, maka utuslah aku kepadanya.`” (QS. Yusuf [12]: 45)
Ketika sampai kepada Nabi Yusuf di penjara, orang tersebut berkata kepada beliau:
يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ
“Wahai Yusuf yang sangat dipercaya, jelaskanlah kepada kami tentang mimpi tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh tangkai gandum hijau serta tujuh tangkai gandum kering, agar aku bisa kembali kepada orang-orang dan semoga mereka mengetahui takwil mimpi ini.” (QS. Yusuf [12]: 46).
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّم فَذَرُوهُ فِي سُنبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ
“Yusuf berkata, ‘Bercocok tanamlah kamu selama tujuh tahun berturut-turut. Maka apa yang kalian tuai, biarkanlah pada tangkainya, kecuali sedikit dari apa yang kalian makan.`” (QS. Yusuf [12]: 47)
ثُمَّ يَأْتِي مِن بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تُحْصِنُونَ
“Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun paceklik), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.” (QS. Yusuf[12]: 48)
ثُمَّ يَأْتِي مِن بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
“Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur`” (QS. Yusuf[12]: 49)
Ada tiga faedah utama yang akan disebutkan dari ayat-ayat ini, dan nantinya juga akan disertakan beberapa ayat yang menjelaskan faedah-faedah ini, yang sangat penting dan bermanfaat bagi kita.
Faedah Pertama:
Pertolongan itu datang bersama kesabaran, dan kelapangan datang bersama kesusahan. Kesulitan akan disusul dengan kemudahan. Artinya, jika ingin mendapatkan pertolongan, kita harus bersabar. Hidup ini dinamis, berputar; kadang di atas, kadang di bawah. Pertolongan selalu datang bersama kesabaran.
Lihatlah Nabi Yusuf yang menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Kemudian, ia diangkat menjadi menteri dan dipertemukan kembali dengan keluarganya. Ia dimuliakan oleh manusia, dan inilah akibat yang baik bagi orang-orang yang bertakwa. Seperti yang Allah firmankan:
وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-A’raf [7]: 128).
Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menegaskan hal ini. Rasulullah pernah berkata kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ…
“Nak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu kecuali dengan sesuatu yang sudah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, hakikatnya mereka tidak akan bisa mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang sudah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat selain Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللَّهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.
“Jagalah Allah, niscaya engkau akan menemukan-Nya di depanmu. Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Dia akan mengenalmu di waktu sempit. Ketahuilah bahwa apa yang tidak ditakdirkan untukmu, tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang telah ditakdirkan menimpamu, tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan (pertolongan Allah) bersama kesabaran, kelapangan bersama kesulitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”
Lihat juga: Hadits Arbain ke 19 – Jagalah Allah Niscaya Allah Menjagamu
Ada kisah menarik dari masa jahiliah tentang seseorang bernama Antarah bin Shaddad. Di masa itu, Antarah dikenal sebagai petarung yang tak terkalahkan. Suatu hari, ada seseorang yang penasaran dan ingin mengetahui rahasia kekuatan Antarah. Orang tersebut mendatangi Antarah dan bertanya, “Apa rahasia kekuatanmu?”
Antarah tidak langsung menjawab, melainkan berkata, “Berikan jarimu kepadaku.”
Kemudian mereka saling menggigit jari. Antarah menggigit jari orang tersebut, begitu pula sebaliknya. Setelah beberapa saat, orang yang penasaran itu merasa kesakitan dan berteriak, “Cukup! Aku tidak tahan!”
Antarah pun melepaskan gigitan, lalu berkata, “Apakah kamu tahu bahwa aku juga merasa sakit seperti kamu? Bedanya, aku bertahan di atas rasa sakit itu.”
Kisah ini mengajarkan bahwa kemampuan untuk bertahan di atas rasa sakit adalah bagian dari kesabaran. Orang yang sabar akan meraih kemenangan.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54588-nabi-yusuf-keluar-dari-penjara/